Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

KOMPAS.COM - Not Found

Written By bopuluh on Rabu, 13 November 2013 | 03.14

Harian Kompas  |  Kompas TV

Rabu, 13 November 2013

Ikuti Tur | Register

Get Personalized Here!

 |  Sign In
  • Channel
  • Channel
  • News
  • Ekonomi
  • Bola
  • Tekno
  • Entertainment
  • Otomotif
  • Health
  • Female
  • Travel
  • Properti
  • Foto
  • Video
  • Forum
  • Kompasiana
KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini
Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com

Go

  • News
  • Nasional
  • Regional
  • Megapolitan
  • Internasional
  • Olah Raga
  • Sains
  • Edukasi
  • Infografis
  • Surat Pembaca
  • Ekonomi
  • Bola
  • Tekno
  • Entertainment
  • Otomotif
  • Health
  • Female
  • Travel
  • Properti
  • Foto
  • Video
  • Forum
  • Grazera
  • Kompasiana
  • KompasKarier.com
  • Midazz
  • SCOOP
  • Urbanesia
  • MakeMac
  • About Us
  • -
  • Advertise
  • -
  • Policy
  • -
  • Pedoman Media Siber
  • -
  • Career
  • -
  • Contact Us
  • -
  • RSS
  • -
  • Site Map
©2008 - 2013 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

03.14 | 0 komentar | Read More

KOMPAS.COM - Not Found

Written By bopuluh on Selasa, 12 November 2013 | 03.15

Harian Kompas  |  Kompas TV

Selasa, 12 November 2013

Ikuti Tur | Register

Get Personalized Here!

 |  Sign In
  • Channel
  • Channel
  • News
  • Ekonomi
  • Bola
  • Tekno
  • Entertainment
  • Otomotif
  • Health
  • Female
  • Travel
  • Properti
  • Foto
  • Video
  • Forum
  • Kompasiana
KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini
Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com

Go

  • News
  • Nasional
  • Regional
  • Megapolitan
  • Internasional
  • Olah Raga
  • Sains
  • Edukasi
  • Infografis
  • Surat Pembaca
  • Ekonomi
  • Bola
  • Tekno
  • Entertainment
  • Otomotif
  • Health
  • Female
  • Travel
  • Properti
  • Foto
  • Video
  • Forum
  • Grazera
  • Kompasiana
  • KompasKarier.com
  • Midazz
  • SCOOP
  • Urbanesia
  • MakeMac
  • About Us
  • -
  • Advertise
  • -
  • Policy
  • -
  • Pedoman Media Siber
  • -
  • Career
  • -
  • Contact Us
  • -
  • RSS
  • -
  • Site Map
©2008 - 2013 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

03.15 | 0 komentar | Read More

Rhoma: PKB Usung JK Hanya Wacana Media

Written By bopuluh on Rabu, 30 Oktober 2013 | 04.14


JAKARTA, KOMPAS.com - Pedangdut Rhoma Irama menilai, niat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang akan mengusung mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK), hanyalah wacana yang berkembang di media massa. Rhoma yakin betul PKB tidak ada niatan untuk mengusung ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu.

"Itu kan berita yang berkembang di media, hanya wacana saja, bukan keputusan politik DPP PKB," kata Rhoma saat hadir di acara diskusi bertajuk Forum Diskusi Indonesia Baru di Kompas TV, Jakarta, Rabu (30/10/2013).

Menurut Rhoma, hingga saat ini DPP PKB masih konsisten akan mengusung namanya. Bahkan menurutnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar juga masih mendukung dirinya untuk maju sebagai capres.

"Ini politik saja, kadang politik itu memang seru," ujar Rhoma.

Rhoma mengaku yakin akan diusung karena dirinya mempunyai elektabilitas yang paling tinggi. Elektabilitas, menurutnya adalah hal paling penting bagi seseorang yang akan mencalonkan diri sebagai capres. Sisanya, barulah kapabilitas.

Terkait calon yang akan mendampinginya, PKB menurutnya belum berpikir sejauh itu. PKB akan menentukan hal tersebut setelah melihat hasil pemilu legislatif. Dukung JK Sebelumnya, Dewan Pimpinan Wilayah PKB se-Kalimantan dan Nusa Tenggara Barat, Senin (28/10/2013), berkumpul di Jakarta dan membuat pernyataan dukungan untuk mengusulkan Jusuf Kalla sebagai calon presiden 2014-2019.

Dasar pertimbangan mereka menjagokan Jusuf Kalla, sebagaimana tertuang dalam surat pernyataan, Kalla dianggap memiliki kapabilitas dan kredibilitasnya sebagai negarawan sudah terbukti. Kalla juga dianggap mampu menangani konflik dan mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam dan pluralistik.

Surat ditandatangani oleh Ketua DPW Kalimantan Selatan Zairullah Azhar, Ketua DPW PKB Kalimantan Barat Mulyadi Tawik, Ketua DPW Kalimantan Timur Syafruddin, Sekretaris DPW Kalimantan Tengah Gunawan, dan Sekretaris DPW NTB Tauhid Rifai.

"Jusuf Kalla itu pilihan terbaik. Beliau juga punya sejarah dan banyak prestasi. Beliau itu dulu the real president," kata Zairullah.

Editor : Caroline Damanik

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

04.14 | 0 komentar | Read More

Atut: Saya Tetap Bekerja


SERANG, KOMPAS.com — Setelah beberapa pekan tidak terlihat, baik di kantor maupun di depan publik, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, sejak Selasa kemarin dan Rabu (30/10) pagi ini, terlihat melakukan aktivitas di kantornya. Ia membantah kabar bahwa dirinya tidak menjalankan tugas sebagai pemimpin daerah sejak dicegah Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus dugaan suap yang dilakukan adiknya, Tubagus Chaeri Wardana, kepada Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar dalam kasus sengketa Pilkada Lebak.

Pengamatan Kompas, Atut sejak Selasa kemarin memang terlihat di ruangan kantor barunya di Kompleks Pusat Pemerintah Provinsi Banten di kawasan Curug, Kota Serang. Ia mengenakan baju dinas harian dan jilbab warna putih bercorak hitam. Atut, antara lain, memimpin rapat dengan jajaran birokrasi di bawahnya dan membahas seputar pembangunan Banten.

Hari ini, Atut juga menandatangani sejumlah dokumen yang dibawa beberapa anggota stafnya. Saat sejumlah awak media mendekati ruangannya, ia hanya tersenyum dan sesekali melambaikan tangan.

"Saya tetap bekerja seperti biasa, lho. Jadi, tidak benar saya tidak bekerja," ujarnya kepada wartawan yang berada di luar ruang kerjanya.

Menurut Atut, selama ini dia tetap bekerja seperti biasa di gedung pendapa gubernur yang baru, bukan gedung pendapa lama di sekitar Alun-alun Kota Serang.

Kendati demikian, dia belum bersedia diwawancarai terkait sejumlah kasus dugaan korupsi di Banten yang saat ini tengah ditelusuri KPK. Yang pasti, ia meminta media tidak menghakiminya.

Seperti diberitakan, Atut mulai tidak tampak sejak dirinya diperiksa KPK pada Jumat (11/10) lalu. Dalam peringatan Sumpah Pemuda di Serang, Senin lalu, Wakil Gubernur Banten Rano Karno menggantikan Atut sebagai inspektur upacara. Saat serah terima jabatan Pemimpin Kantor Perwakilan Bank Indonesia Banten, Atut juga digantikan Sekretaris Daerah Banten Muhadi.

Dua hari setelah pencegahan dirinya, pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD Banten dalam rangka Hari Ulang Tahun Banten, Atut juga tidak hadir kendati dijadwalkan membacakan pidato. Padahal, tahun-tahun sebelumnya, dia tidak pernah absen

Ritme aktivitas Atut pasca-pencegahan ke luar negeri sedikit berubah. Beberapa acara peringatan hari besar yang sebelumnya selalu dihadirinya kini diwakilkan kepada Wakil Gubernur Banten, Sekretaris Daerah Banten, dan sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah.

Sekretaris Daerah Banten Muhadi juga menegaskan bahwa Atut masih bekerja seperti biasa. Hanya, menurut dia, kemunculan Atut di depan publik agak berkurang.

"Ya, selama ini, yang berkurang memang kehadiran di publik. Tapi, memang tidak ada kewajiban beliau selalu hadir, kan?" ucapnya.

Publik menanti

Pengamat ekonomi politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten, Dahnil Anzar, menilai, kehadiran Ratu Atut di depan publik tidak kalah penting dari kehadirannya di kantor. Terlebih publik hingga saat ini masih menanti klarifikasi dari Atut sendiri terkait sejumlah dugaan korupsi yang saat ini diselidiki KPK.

"Rakyat jangan dibiarkan menduga-duga. Ini salah satu peran sosial pemimpin untuk memberi ketenangan kepada rakyatnya," ungkapnya.

Berawal dari kasus sengketa Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Lebak yang menjerat Tubagus Chaeri Wardana, beberapa waktu lalu, KPK juga mendatangi Dinas Kesehatan Banten terkait proyek pengadaan alat-alat kesehatan. Badan Pemeriksa Keuangan juga mengumumkan temuan tidak wajar terkait penyaluran dana hibah dan bantuan sosial Pemerintah Provinsi Banten pada 2011-2012.

Direktur Aliansi Independen Peduli Publik Banten Uday Suhada mengatakan, Indonesia Corruption Watch juga menduga ada indikasi tindak pidana korupsi terkait penyaluran dana tersebut yang mengakibatkan kerugian negara sekitar Rp 34,9 miliar pada tahun 2011.

Pada 2011 terjadi penggelontoran dana hibah Rp 340 miliar dan bantuan sosial Rp 60 miliar oleh Pemerintah Provinsi Banten kepada 221 lembaga. "Indikasi itu kuat mengarah pada usaha pemenangan Atut dalam pilkada untuk kedua kalinya," kata Uday.

Editor : Caroline Damanik

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

04.14 | 0 komentar | Read More

Dua Kali Kabur, Pelarian Agus Berakhir di Tangan Warga


SITUBONDO, KOMPAS.com - Setelah sekitar 8 bulan kabur dari tahanan sel Mapolres Situbondo, Jawa Timur, tersangka pencurian rokok, Agus Nadi (25), akhirnya bisa ditangkap aparat Polres Situbondo. Warga Desa Wringinanom, Kecamatan Asembagus, Situbondo ini ditangkap di tempat persembunyiannya di Dusun Bindung, Desa Sumberrejo, Kecamatan Banyuputih, Rabu (30/10/2013) sore.

Saat akan ditangkap, pelaku berusaha kabur dengan sepeda motor Honda Supra Fit. Sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara pelaku dengan polisi. Motor Agus menabrak seorang siswa hingga pelaku terjatuh dan langsung dihakimi puluhan massa. Beruntung, polisi langsung mengamankan pelaku dari amukan massa dan membawanya ke Mapolres Situbondo.

Agus ditangkap karena mencuri rokok di toko kelontongan di Desa/Kecamatan Jangkar awal Maret 2013 lalu. Saat ditahan, Agus melarikan diri setelah menggergaji jeruji besi ruang tahanan dengan dibantu tahanan lainnya. Dia pun ditetapkan sebagai buron selama 8 bulan.

Sementara itu, selama pelariannya, Agus juga sempat ditangkap petugas Polres Bondowoso. Namun, dengan cara yang sama, Agus bisa kabur dari tahanan. "Tersangka ini belum dikatakan residivis, dia belum pernah masuk Lapas. Tetapi begitu akan disidangkan, dia kabur dari tahanan," terang AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres Situbondo.

Editor : Farid Assifa


04.14 | 0 komentar | Read More

BNN Akan Ungkap Asal Narkoba Di Ruang Akil Mochtar


JAKARTA, KOMPAS.com
- Badan Narkotika Nasional akan menyelidiki asal-muasal narkotika yang ditemukan di ruang kerja Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif Akil Mochtar di Gedung MK, Jakarta. Langkah itu dilakukan setelah Akil dipastikan pernah menyentuh barang bukti tersebut.

"BNN akan mengungkap jaringannya, tidak hanya mengusut perorangan. Siapa pun, kita berusaha mengungkap jaringan setiap kasus," kata Humas BNN Kombes Sumirat Dwiyanto saat jumpa pers di Kantor BNN, Jakarta, Rabu (30/10/2013).

Seperti diketahui, saat melakukan penggeledahan ruang kerja Akil, petugas Komisi Pemberantasan Korupsi menemukan tiga linting ganja utuh dan satu linting ganja yang terpakai seberat 1,5 gram. Mereka juga menemukan metamfetamin dalam bentuk pil berwarna ungu seberat 0,48 gram.

Sumirat mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan KPK untuk memeriksa Akil. Pascapenemuan itu, BNN belum pernah memeriksa Akil. BNN baru memeriksa petugas KPK yang melakukan penggeledahan dan pihak MK yang menyaksikan.

Ketika menemui Akil di ruang tahanan KPK, kata Sumirat, petugas BNN pernah mengambil sampel urine, rambut, dan belakangan darah untuk memastikan apakah ia pernah memakai narkotika. Hasilnya, Akil negatif memakai narkotika. Hanya, hasil tes deoxyribonucleic acid (DNA) oleh Bidokkes Polri dipastikan Akil pernah menyentuh lintingan ganja yang terpakai.

Ketika ditanya kapan penyelidikan BNN dilakukan lantaran Akil masih disidik KPK terkait dua kasus dugaan korupsi, Sumirat mengatakan, hal itu akan berjalan bersamaan dengan proses di KPK.

"Kita melakukan bersamaan, ada kasus korupsi, ada kasus tindak pidana narkotika. Kita akan selalu berkoordinasi dengan KPK," pungkas Sumirat.

Editor : Hindra Liauw


04.14 | 0 komentar | Read More

Manfaat Tomat untuk Kulit

Written By bopuluh on Selasa, 29 Oktober 2013 | 04.14

KOMPAS.com – Sayuran berwarna merah dan sering menjadi bumbu utama masakan ini tidak hanya lezat tetapi juga dapat mempercantik kulit. Tomat mengandung likopen, antioksidan yang akan membuat kulit tampak bersih dan bersinar. Tomat juga diketahui bisa melindungi kulit dari bahaya matahari.

Dari sekian banyak manfaat tomat untuk kulit, mencegah munculnya tanda-tanda penuaan dini dan keriput adalah yang utama. Namun manfaat tomat untuk kulit sebenarnya sangat banyak, berikut beberapa diantaranya:

Mengecilkan pori
Pori-pori besar pada kulit bisa mengakibatkan kotoran dan debu menumpuk sehingga memicu infeksi. Untuk membersihkan kulit, ambil satu sendok makan jus tomat segar. Tambahkan 2-3 tetes jus lemon, kemudian pakailah campuran ini terutama pada bagian wajah yang pori-porinya besar. Pijat dengan gerakan melingkar, biarkan selama 15 menit dan kemudian bilas dengan air dingin.

Menghilangkan bekas jerawat
Tomat kaya vitamin A dan C yang membantu menyembuhkan jerawat. Jika Anda memiliki jerawat ringan, taruh tomat yang sudah dipotong menjadi dua di atas jerawat. Tapi jika jerawat Anda parah,  lumatkan tomat untuk dijadikan masker. Biarkan selama satu jam dan kemudian bilas dengan air. Lakukan secara rutin untuk mengurangi terjadinya jerawat.

Sebagai penyegar
Campur jus ketimun dan jus tomat dalam takaran yang sama. Gunakan campuran ini secara teratur di wajah Anda. Ini merupakan salah satu zat terbaik yang dapat digunakan untuk membantu mengurangi kadar minyak pada kulit.

Menghapus komedo
Blackhead alias komedo adalah gangguan nyata bagi setiap perempuan. Untuk menghilangkannya, gunakan kombinasi tomat dan alpukat. Kombinasi ini membantu membersihkan kulit dan membuatnya lebih halus.

Menyembuhkan peradangan kulit
Seperti yang sudah dibahas, tomat memiliki efek menenangkan terhadap radiasi berbahaya dari matahari. Parut setengah tomat, campur dalam dua sendok makan yogurt dan gunakan campuran itu pada area tubuh yang terkena sinar matahari. Bilas setelah setengah jam. Ramuan ini efektif sebagai obat yang sangat baik terhadap peradangan kulit akibat terbakar matahari.

Sumber :

Penulis :

K. Wahyu Utami

Editor :

Lusia Kus Anna


04.14 | 0 komentar | Read More

Kapolri: Hindari Perbuatan yang Timbulkan Kebencian


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri yang baru, Komisaris Jenderal Sutarman, mengatakan, jajaran aparat kepolisian harus menghindari perbuatan-perbuatan yang dapat menimbulkan kebencian. Selain itu, aparat kepolisian juga perlu menguatkan integritas personel.

"Saya meminta dan memerintahkan hindari perbuatan yang dapat menimbulkan kebencian," kata Sutarman dalam acara serah terima jabatan Kapolri dari Jenderal Timur Pradopo kepada Komisaris Jenderal Sutarman di Markas Komando (Mako) Brimob, Kelapa Dua, Depok, Selasa (29/10). Acara itu mengambil tema "Soliditas dan Dedikasimu Kuteruskan untuk Menghadapi Tuntutan Tugas".

Menurut Sutarman, jika aparat kepolisian memiliki komitmen yang kuat dan soliditas dengan berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945, Polri akan mampu menjawab tuntutan masyarakat.

Terkait dengan Pemilu 2014, Sutarman juga meminta jajaran Polri bersikap netral dalam semua tahapan pemilu. Ia menambahkan, misi yang akan diterapkan adalah menjadikan polisi sebagai penolong masyarakat.

Dalam sambutannya, Timur Pradopo mengungkapkan, selama kepemimpinannya, salah satu fokus yang ditekankan adalah perlunya pengelolaan situasi keamanan dan lingkungan, khususnya terkait dengan konflik pemilu kepala daerah.

Timur menambahkan, masih ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan oleh Kapolri yang baru. Misalnya, upaya peningkatan kesejahteraan personel Polri. Masyarakat juga belum sepenuhnya tersentuh oleh pelayanan Polri, termasuk perilaku aparat kepolisian yang mencederai masyarakat.

Timur menambahkan, beberapa kejahatan, seperti terorisme, narkotika, dan korupsi, tetap harus menjadi prioritas Polri ke depan.
Ubah Karakter

Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan, salah satu tantangan Komjen Sutarman seusai dilantik sebagai Kapolri ialah mengubah karakter polisi Indonesia. Tantangan berat itu menyusul relatif buruknya mekanisme perekrutan dan keputusan penugasan yang tidak didasarkan pada merit system dengan keharusan menempatkan orang-orang terbaik.

"Ini sudah jadi karakter polisi, kalau menghadapi uang dan kekuasaan cenderung tidak berdaya, takut, serta tidak transparan. Tapi, ketika menghadapi orang yang tidak punya uang dan kekuasaan, mereka sangat profesional," kata Neta. Ia mencontohkan dalam penanganan kasus perusakan properti milik pengusaha Adiguna Sutowo yang bertele-tele.

Selain itu, kemampuan polisi di jajaran bawah, kata Neta, juga masih sangat lemah. Hal itu tecermin dari tidak pro-aktifnya sebagian di antara mereka dalam upaya mengungkap kasus-kasus tertentu.

"Ini menyebabkan satu atau dua orang anggota masyarakat terluka atau bahkan terbunuh. Ini membuktikan jajaran terbawah di kepolisian tidak terlatih dan tidak peka," ujar Neta.

Sementara di sisi lain, anggota polisi di tingkatan bawah juga mesti menghadapi permusuhan dari sebagian masyarakat yang ditandai dengan peristiwa pembakaran markas atau pos polisi. Bahkan, pada sejumlah kasus, terjadi pengeroyokan hingga penembakan misterius terhadap sejumlah polisi.

Ia mengatakan, dugaan praktik mafia pendidikan serta mafia jabatan juga masih cukup banyak terjadi di dalam institusi tersebut. "Bahkan, pekan lalu ada info ketika ada polisi mengikuti pendidikan dari bintara ke jenjang pendidikan calon perwira itu mesti dikenakan pungutan," ujar Pane.

Editor : Caroline Damanik


04.14 | 0 komentar | Read More

Sebulan, Polisi Banyuwangi Ungkap 8 Kasus Narkoba


BANYUWANGI, KOMPAS.com - Dalam sebulan, Satuan Reserse Narkoba Polres Banyuwangi mengungkap delapan kasus narkoba di wilayah hukumnya.

Kapolres Banyuwangi, AKBP Yusuf kepada Kompas.com, Selasa (29/10/2013) menjelaskan, ada sembilan orang yang ditangkap bersama dengan beberapa barang bukti dalam operasi penangkapan dari 29 September hingga 29 Oktober 2013.

"Sabu sebanyak 20,21 gram, ekstasi 62 butir dan pil trex sebanyak 556 butir," jelasnya.

Yusuf menjelaskan, dua di antara para tersangka adalah pelajar dan saat ini masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Banyuwangi.

"Sedangkan saat ini kami masih mengejar salah satu pemasok sabu yang sudah teridentifikasi warga surabaya," tambahnya.

Para tersangka akan dijerat Undang-undang Narkotika dengan ancaman minimal 5 tahun penjara.

Selain mengungkap kasus narkoba, Polres Banyuwangi juga membongkar kasus kejahatan lain seperti pemalsuan buku BPKB dan kasus judi.

Editor : Farid Assifa


04.14 | 0 komentar | Read More

Laba Bersih CIMB Niaga Naik Tipis jadi Rp 3,21 triliun


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank CIMB Niaga Tbk meraup laba bersih Rp 3,21 triliun pada 9 bulan pertama tahun 2013. Jumlah itu naik tipis sebesar 4 persen dari periode yang sama tahun 2012 yang mencapai Rp3,10 triliun.

Kenaikan laba bersih tersebut dikontribusi oleh peningkatan pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp7,51 triliun dan peningkatan pendapatan non-bunga sebesar Rp2,55 triliun. Kenaikan dua pos itu masing-masing sebesar 5 persen dari pencapaian pada periode yang sama tahun lalu.

Di sisi aset, perseroan mencatatkan sebesar Rp 218,22 triliun pada akhir September tahun lalu, atau tumbuh 14 persen. Pencapaian itu sekaligus mempertahankan posisi sebagai bank terbesar kelima di Indonesia dengan total aset.

Arwin Rasyid, Presiden Direktur CIMB Niaga, mengatakan di tengah kondisi pasar yang tidak stabil, tekanan likuiditas, perseroan telah melakukan penyeimbangan kembali atas portofolionya untuk memperoleh kualitas aset yang lebih baik.

"Kami juga senantiasa memperhatikan dengan seksama dampak dari pertumbuhan kredit dan dana nasabah terhadap margin bunga bersih agar tetap terjaga di tingkat yang baik," ujarnya dalam siaran pers, Selasa (29/10/2013).

Hingga akhir September 2013, CIMB Niaga telah menyalurkan kredit sebesar Rp155,54 triliun, tumbuh 12 persen dari periode yang sama tahun lalu. Dari total penyaluran kredit, segmen Konsumer memberikan kontribusi terbesar senilai Rp47,97 triliun (31 persen), menyusul segmen korporasi sebesar Rp42,54 triliun (27 persen), komersial Rp34,69 triliun (22 persen) dan UMKM sebesar Rp30,34 triliun (20 persen).

Editor : Bambang Priyo Jatmiko


04.14 | 0 komentar | Read More
Techie Blogger