JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah menyiapkan paket kebijakan kedua untuk mengantisipasi krisis di masa mendatang. Paket ini akan melengkapi paket kebijakan yang telah dirilis bulan lalu.
Pelaksana tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan upaya ini untuk mengantisipasi defisit neraca transaksi berjalan yang terus membesar dan mengantisipasi perlambatan ekonomi domestik di masa mendatang.
"Bagian dari kebijakan itu diupayakan bulan Oktober sudah keluar karena ingin menunjukkan ke siapapun bahwa pemerintah tidak tinggal diam. Kita tidak akan tinggal diam, akan jalan terus dengan reformasi yang telah dilakukan," kata Bambang saat ditemui di Badan Anggaran DPR Jakarta, Senin (30/9/2013).
Saat ini BKF sedang menggodok kebijakan apa saja yang akan dirilis dalam waktu dekat tersebut. Namun Bambang mengaku kebijakan ini tetap tidak akan jauh dari kebijakan fiskal baik dari sisi perpajakan maupun cukai.
Begitu juga soal pembiayaan ke depan. Soal pembiayaan ini, pemerintah memang memiliki dana cadangan 5,5 miliar dollar AS. Pemerintah sudah mendapat komitmen dari Jepang untuk antisipasi krisis (dana Billateral Swap Aggreement/BSA) sebesar 12 miliar dollar AS.
Rencananya, pemerintah akan mendapat komitmen dana cadangan dari Korea dan China dalam waktu dekat.
"Kita ingin menunjukkan bahwa jangan sampai upaya kita kurangi current account deficit hanya dengan kebijakan moneter yang ujung-ujungnya ganggu pertumbuhan. Kalau terlalu ekstrem, maka kita ciptakan keseimbangan antara kebijakan moneter dan fiskal, maupun sektor riil sehingga kalo seimbang diharapkan bisa kurangi defisit itu. Kedua, walau ada perlambatan (ekonomi), tidak terlalu dalam. Itu yang kita jaga," tambahnya.
Bambang menambahkan, untuk paket kebijakan ekonomi yang pertama merupakan kebijakan responsif atas perlambatan ekonomi dunia dan rencana penghentian stimulus fiskal dari Amerika Serikat.
Namun untuk paket kebijakan ekonomi yang kedua ini merupakan kebijakan struktural yang lebih fundamental.
"Artinya, paket itu ada batasnya. Kita harus jawab pertanyaan ini secara struktural. Mungkin (paket kebijakan) pertama itu bersifat responsif. Antisipatif pada saat itu. Yang kedua ini tidak hanya responsif, tapi harus masuk ke struktural, lebih fundamental," jelasnya.
Editor : Bambang Priyo Jatmiko
Anda sedang membaca artikel tentang
Pemerintah Siap Rilis Paket Kebijakan Antikrisis Jilid II
Dengan url
http://efficacycupofcoffee.blogspot.com/2013/09/pemerintah-siap-rilis-paket-kebijakan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pemerintah Siap Rilis Paket Kebijakan Antikrisis Jilid II
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pemerintah Siap Rilis Paket Kebijakan Antikrisis Jilid II
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar