Wayang dan Angklung Disambut Hangat di Christchurch

Written By bopuluh on Senin, 30 September 2013 | 04.14

JAKARTA, KOMPAS.com - Pergelaran wayang kulit berbahasa Inggris selama 30 menit oleh dalang kondang Dr Djoko Sulilo, dosen di Otago University dan ensembel interaktif angklung secara live mendapat sambutan luar biasa warga Selandia Baru.

Indonesia Fair 2013 bazaar amal diselenggarakan di kota Christchurch, Sabtu (28/9/2013). "Indonesia disambut meriah. Wayang kulit, angklung, tarian, batik dan makanan Indonesia sudah mendunia. Kita bangga, di Christchurch ini perlahan warga Selandia Baru semakin mengenal Indonesia," kata Kepala Perwakilan RI di Wellington, PLE Priatna dari Christchurch dalam siaran pers, Senin (30/9/2013).                                    

Kepala Perwakilan RI di Wellington, PLE Priatna telah membuka bazar yang dihadiri Sir Kerry Burke, mantan Ketua Parlemen Selandia Baru, Lady Burke, Ketua Yayasan Dewan Masyarakat Waimasi, Jimmy Chen, Kevin Park, Yani Johanson, para pejabat dewan kota Christchurch, dan juga Prof Paul Flemming, wakil Rektor Cantebury University serta masyarakat dan WNI di kota Christchurch.

Pergelaran kesenian, pesta kuliner dan pameran Indonesia ditutup di kota Christchurch, Selandia Baru, 28 September 2013. Tak kurang 650 warga Selandia Baru memadati ruangan Indonesia Fair yang dibuka hanya 4 jam, dari pukul 12 siang hingga pukul 16 waktu setempat.

Tak kalah perhatian, nasi padang, mie bakso, rendang, empek-empek dan sate laris menyedot perhatian  warga Christchurch, yang pernah porak poranda akibat gempa besar Februari 2011. Kotak amal yang disediakan di acara ini akan disumbangkan kepada pihak Katedral kota Christchurch yang tertimpa gempa.

"Promosi Indonesia di Chistchurch ini adalah pintu mendekatkan warga Cantebury berbisnis dengan Indonesia. Kawasan kaya yang ditopang perguruan tinggi yang ternama dan bandara internasional dengan jalur ke Asia Tenggara," kata PLE Priatna.

Promosi budaya dan pariwisata oleh KBRI Wellington bekerja sama dengan CIS (Cantebury Indonesia Society) dan PPI Cantebury di kota Christchurch mendapat sambutan hangat. Indofood, dengan produk yang cukup dikenal di Selandia Baru, tak ketinggalan, turut tampil meramaikan acara tersebut. (*)

Editor : I Made Asdhiana


Anda sedang membaca artikel tentang

Wayang dan Angklung Disambut Hangat di Christchurch

Dengan url

http://efficacycupofcoffee.blogspot.com/2013/09/wayang-dan-angklung-disambut-hangat-di.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Wayang dan Angklung Disambut Hangat di Christchurch

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Wayang dan Angklung Disambut Hangat di Christchurch

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger