JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring meroketnya harga kedelai, Direktur Jendral Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Sri Agustina mengatakan stok kedelai dalam posisi aman, hanya saja stok yang sudah ada di tangan importir belum dijual ke pedagang.
"Sebenernya posisi kita aman, suplainya ada, tapi masih di importir. Intinya harus segera kedelai yang di importir itu dijual ke perajin," ujarnya di Jakarta.
Sri menerangkan stok yang dibutuhkan dari asosiasi tahu tempe sebanyak 34.000 ton untuk per bulannya. Sedangkan saat ini stok yang ada di tangan importir sebanyak 149.000 ton. Jadi stok ini cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam beberapa bulan kedepan.
Selain itu saat ini kedelai yang diimpor sudah dalam perjalanan. Terdapat 150.000 ton kedelai impor dari Amerika Serikat yang akan datang pada akhir Agustus atau awal bulan September. Jadi jika dihitung, stok kedelai yang ada mencapai sekitar 300.000 ton.
Sri menambahkan, pihaknya hanya mengatur harga kedelai di tingkat petani, yakni Rp 7.000 per kilogramnya dan harga jual ke perajin, dengan harga Rp 7.700 per kilogramnya. "Yang dijual ke pasaran umum gak kita atur. Sekarang yang harga Rp 9.000 sampai Rp 9.200 itu harga yang ada di eceran," kata Sri.
Lebih lanjut Sri menghimbau kepada para importir agar segera mengeluarkan stoknya dan menjual ke para pedagang. Karena sebenarnya stok kedelai masih aman. "Masalahnya perajin itu butuh pasokan untuk mengolah tahu tempe, dan membutuhkan kedelai sebagai bahan baku," katanya.
Editor : Erlangga Djumena
Anda sedang membaca artikel tentang
Kemendag: Stok Kedelai Masih Tertahan di Importir
Dengan url
http://efficacycupofcoffee.blogspot.com/2013/08/kemendag-stok-kedelai-masih-tertahan-di.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kemendag: Stok Kedelai Masih Tertahan di Importir
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kemendag: Stok Kedelai Masih Tertahan di Importir
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar