JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mengharapkan kalangan importir untuk meninjau ulang kegiatan usahanya. Hal ini disebabkan kondisi dollar AS sedang langka di pasaran.
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kondisi global yang masih belum menentu bisa meyakinkan pasar agar meninjau ulang ekspansi usahanya atau memikirkan ulang kegiatan impornya.
"Dalam kondisi ini, misalnya para pengusaha yang tidak pasti ini kalau ada rencana investasi dan kandungan impor tinggi, saya minta untuk assessment lagi," kata Perry saat ditemui di Gedung DPR Jakarta, Rabu (28/8/2013).
Ia menambahkan, kondisi global ini memang memberikan tekanan hingga ke regional. Kondisi ini juga mempengaruhi nilai tukar negara sekawasan, tidak terkecuali nilai tukar rupiah.
Untuk itu, BI menyarankan agar pengusaha yang memang membutuhkan dollar AS yang banyak untuk kegiatan usahanya, maka bisa menyampaikan keinginannya ke bank. Bank sentral nanti akan melihat seberapa penting pengusaha ini memerlukan dollar AS.
"Barangkali bank bisa melihat kembali, perkiraan feasibility study tentang berbagai perubahan yang ada. Ini yang akan kita sampaikan," tambahnya.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah diperdagangkan Rp 11.215 per dollar AS. Nilai ini menurun 9,1 persen (mtd) atau 16,4 persen (ytd). Namun, nilai ini membaik dibandingkan dengan perdagangan kemarin di level Rp 11.333 per dollar AS.
Editor : Bambang Priyo Jatmiko
Anda sedang membaca artikel tentang
Dollar AS Langka, Importir Diminta Tunda Usaha
Dengan url
http://efficacycupofcoffee.blogspot.com/2013/08/dollar-as-langka-importir-diminta-tunda.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Dollar AS Langka, Importir Diminta Tunda Usaha
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Dollar AS Langka, Importir Diminta Tunda Usaha
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar