JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengkritik langkah Kepolisian yang memproses hukum Hercules Rozario Marshal. Fadli menilai, kepolisian bertindak konyol dengan menjerat Hercules dengan sangkaan baru terkait pemerasan ketika bebas dari kasus lama.
"Kelihatan sekali di situ bukan penegakan hukum, seperti dicari-cari. Kalau orang sudah dinyatakan bebas, ya bebas. Tapi ini seperti dicari-cari masalahnya sampai ke tahun 2006. Menurut saya itu konyol," kata Fadli di Jakarta, Sabtu (10/8/2012).
Fadli mengatakan, proses hukum baru terhadap Hercules malah akan memperburuk citra Kepolisian dan menghilangkan kewibawaan polisi di mata masyarakat. Akibatnya, kata dia, masyarakat bisa bertindak sendiri.
"Kita ingin polisi-polisi yang bersih, yang jujur, dan jangan ada dendam pribadi. Kita ini bukan negara polisi, jadi harus diawasi. Kita ini negara hukum, kita tunduk dalam hukum dan bersamaan kedudukannya dalam hukum. Termasuk polisi, tentara dan pejabat negara," kata Fadli.
Fadli mengaku dirinya bukan ingin membela Hercules, yang juga pimpinan Ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu.
Seperti diberitakan, seusai menjalani pidana selama 4 bulan 27 hari terkait kasus premanisme, Hercules ditangkap kembali oleh Kepolisian. Ia dijerat dua kasus baru, yakni pemerasan dan pencucian uang yang terjadi sejak 2006 sampai 2013 .
Editor : Hindra Liauw
Anda sedang membaca artikel tentang
Gerindra: Konyol, Hercules Ditangkap Lagi
Dengan url
http://efficacycupofcoffee.blogspot.com/2013/08/gerindra-konyol-hercules-ditangkap-lagi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Gerindra: Konyol, Hercules Ditangkap Lagi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Gerindra: Konyol, Hercules Ditangkap Lagi
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar