Berlanjut, Aksi Mogok Sopir Angkot di Kendari
Penulis : Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati | Selasa, 8 Januari 2013 | 18:05 WIB
KENDARI, KOMPAS.com - Aksi mogok ratusan sopir angkutan kota (angkot) di Kota Kendari masih berlanjut hingga Selasa (8/1/2013). Aksi mogok yang telah berlangsung sejak kemarin dipicu kenaikan tarif retribusi angkot dari Rp 1.500 menjadi Rp 3.000 per hari oleh Pemerintah Kota Kendari.
Tak hanya itu, para sopir juga menolak pungutan retribusi yang dilakukan di tengah jalan, bukan di terminal. Agus Salim, koordinator para sopir yang tergabung dalam Asosiasi sopir angkot dalam Kota Kendari (Asoka) menyatakan, pihaknya akan tetap mogok hingga pemerintah kota membatalkan pemberlakuan Perda Nomor 3 Tahun 2012 tentang Penarikan Retribusi Angkot dalam Kota Kendari.
Ratusan sopir dari berbagai rute dalam Kota Kendari kemudian mendatangi Gedung DPRD Kota Kendari. Mereka mendesak anggota dewan untuk mencabut perda yang mengatur tentang kenaikkan tarif angkot tersebut. "Kami meminta ketegasan anggota dewan untuk memperjuangkan aspirasi yang disampaikan para sopir angkot. Sebab kenaikkan 100 persen retribusi tarif angkot sangat memberatkan kami sebagai sopir," tegas Agus Salim di Gedung DPRD Kota Kendari, Selasa (8/1/2013).
Menanggapi tuntutan para sopir, Ketua DPRD Kota Kendari Abdul Rasak, berjanji akan menyurati pemerintah kota dan dinas perhubungan agar menghentikan sementara pungutan retribusi angkot. "Saya minta agar para sopir kembali kerja, masalah kenanikkan retribusi angkot, kita hentikan dulu sampai terminal di pasar kota, rampung kita benahi. Saya sudah koordinasi dengan Dishub Kota Kendari, dan saya akan layangkan surat agar kenaikkan tarif retribusi angkot, dihentikan sementara," ungkap Abdul Rasak.
Keputusan Ketua DPRD Kota Kendari itu disambut sorak gembira para sopir angkot. Mereka sepakat untuk kembali beroperasi tanpa ada pungutan retribusi hingga terminal yang dijanjikan tersedia, sambil menunggu pertemuan ulang antara Dishub, pemkot, dewan dan para sopir angkot yang digelar pekan depan. Kendati demikian, para sopir hingga saat ini masih melanjutkan aksi mogok. Akibatnya, para penumpang yang biasa menggunakan angkot terpaksa memilih naik ojek dengan bayaran yang cukup mahal bahkan ada juga penumpang berjalan kaki.
"Ya terpaksa kita pakai ojek walaupun bayarannya cukup mahal, kan tidak mungkin saya jalan kaki kalau mau ke pasar rumahku jauh kasian," ungkap suryani warga BTN Kendari Permai Kota Kendari.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Kendari, Yunus Alif Tooundu mengaku, tetap akan memberlakukan tarif retribusi angkutan kota dari Rp 1.500 menjadi Rp 3.000 sesuai dengan perda yang berlaku. Ia menegaskan, tidak bisa memutuskan sepihak terkait penghentikan penarikan retribusi tarid angkot tersebut, tanpa meminta persetujuan Wali Kota Kendari.
Editor :
Glori K. Wadrianto
Anda sedang membaca artikel tentang
Berlanjut, Aksi Mogok Sopir Angkot di Kendari
Dengan url
http://efficacycupofcoffee.blogspot.com/2013/01/berlanjut-aksi-mogok-sopir-angkot-di.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Berlanjut, Aksi Mogok Sopir Angkot di Kendari
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Berlanjut, Aksi Mogok Sopir Angkot di Kendari
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar