JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Timur Pradopo diduga sengaja ingin melepas jabatannya karena keinginan pribadi bukan karena pensiun atau permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal itu diungkapkan oleh anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan saat menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) bersama Kapolri di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (16/9/2013).
Trimedya menuturkan, informasi tersebut bisa dipertanggungjawabkan karena sumbernya berasal dari internal Istana Kepresidenan sekitar satu bulan lalu. Menurut informasi yang diperoleh Trimedya, Timur Pradopo telah menyampaikan keinginannya mundur sebagai Kapolri sejak sekitar empat sampai enam bulan lalu.
"Isu pergantian Kapolri bukan dari Istana, bukan dari SBY, tapi dari keinginan saudara Kapolri sendiri. Benar atau tidak silakan, dijawab boleh, tidak dijawab boleh, empat mata juga boleh. Karena informasinya A1 juga," kata Trimedya dalam RDP bersama Kapolri.
Politisi PDI Perjuangan ini menyampaikan, dirinya sangat kecewa bila informasi yang diperolehnya ternyata benar. Pasalnya, Trimedya merupakan salah satu anggota Komisi III yang mendukung Timur menjadi Kapolri beberapa tahun silam.
"Saya agak kecewa kalau dia berhenti di tengah jalan. Sebenarnya boleh saja mundur, tapi kan tidak patut, dari pertama juga kan harusnya dia tahu beratnya tugas sebagai Kapolri," ujarnya.
Saat dikonfirmasi seusai rapat, Timur membantah informasi tersebut. Ia menyatakan pergantian Kapolri dilakukan sesuai kebutuhan karena dirinya akan segera masuk masa pensiun. "Oh tidak ada itu, (pergantian) ini kan karena kebutuhan," ucap Timur singkat.
Kapolri Jenderal Timur Pradopo akan memasuki masa pensiun pada Januari 2014.
Komisi Kepolisian Nasional membuat penilaian rekam jejak terhadap sembilan perwira tinggi Polri yang dapat dicalonkan menjadi Kapolri. Mereka adalah Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Komisaris Jenderal (Komjen) Sutarman, dan Kepala Lembaga Pendidikan (Kalemdik) Polri Komjen Budi Gunawan.
Ada pula Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Anang Iskandar, Kepala Divisi Informasi dan Teknologi (IT) Polri Irjen Anis Angkawijaya, Wakil Kabareskrim Polri Irjen Anas Yusuf, Kepala Divisi Hukum (Divkum) Polri Irjen Anton Setiadi, Kepala Badan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen Puji Hartanto, Kepala Polda Metro Jaya Irjen Putut Bayu Seno, dan Asisten Kapolri Bidang Operasi (Asop) Inspektur Jenderal (Irjen) Badrodin Haiti.
Irjen Badrodin Haiti telah naik pangkat menjadi Komjen setelah menggantikan Jenderal Oegroseno yang dilantik menjadi Wakapolri.
Editor : Hindra Liauw
Anda sedang membaca artikel tentang
Timur Pradopo Mundur karena Keinginan Pribadi?
Dengan url
https://efficacycupofcoffee.blogspot.com/2013/09/timur-pradopo-mundur-karena-keinginan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Timur Pradopo Mundur karena Keinginan Pribadi?
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Timur Pradopo Mundur karena Keinginan Pribadi?
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar