Pemerintah AS \"Shutdown\", Inilah Akar Masalahnya

Written By bopuluh on Rabu, 02 Oktober 2013 | 04.14


JAKARTA, KOMPAS.com - Layaknya anggota dewan yang terhormat di Senayan, di Amerika Serikat pun kebiasaan saling jegal antara kubu oposisi dan pendukung pemerintah juga terjadi.

Salah satu hal yang paling terasa dari pertarungan itu adalah terhentinya roda pemerintahan AS, karena DPR AS yang dikuasai kubu Partai Republik tidak menyetujui kenaikan anggaran yang digunakan untuk menopang pemerintahan.

Tidak setujunya DPR AS berlatar kebijakan pemerintahan Presiden Barrack Obama menggulirkan program Patient Protection and Affordable Care Act (PPACA) atau UU Perlindungan dan Perawatan Pasien yang Terjangkau.

Dalam program tersebut, Pemerintah AS mewajibkan setiap warga negara, terutama yang miskin memiliki asuransi kesehatan yang disediakan oleh swasta yang disubsidi oleh pemerintah. Secara umum, kebijakan ini akan menjamin hampir seluruh warga AS memperoleh layanan kesehatan yang layak.

Pada saat yang sama, pemerintah AS meminta persetujuan DPR untuk menaikkan pagu anggarannya melalui penaikan plafon utang. Pagu utang sebesar 16,7 triliun dollar AS dinilai tak memadai untuk menyokong operasional pemerintahan.

Hal inilah yang membuat kubu Republikan tidak setuju. Alasan utamanya adalah, anggaran AS akan semakin terbebani oleh program Obamacare. Hal lainnya adalah kebijakan PPACA atau yang lazim disebut Obamacare akan mematikan inovasi bisnis di industri asuransi.

Untuk itu, pada Senin (30/9/2013), kubu Republik mengusulkan amandemen Obamacare agar kenaikan pagu anggaran dan utang pemerintah AS disetujui DPR. Namun, hal itu ditolak oleh kubu Demokrat selaku pendukung Presiden Obama.

Karena tidak tercapai kesepakatan, pemerintah AS pada Senin malam terpaksa harus menghentikan kegiatannya, lantaran tak memiliki dana cukup. Selain itu, pemerintah AS juga tidak bisa berhutang untuk menutup kebutuhannya itu.

Respon positif

Kebijakan Obamacare sebenarnya direspon positif oleh penduduk AS. Sebagaimana dikutip dari BBC, jelang diluncurkannya program tersebut, warga berduyun-duyun untuk mendaftar di berbagai konter penjualan.

Bahkan, website Obamacare sempat bermasalah akibat banyaknya pengakses untuk membuat akun polis. "Ini benar-benar kacau," ujar seorang warga yang mencoba daftar secara online.

Bahkan, Presiden Obama mengakui saking banyaknya pendaftar, hal itu membuat website pendaftaran asuransi Obamacare berjalan lebih lambat dari biasanya.

Kepala ekonom Bank Mandiri, Destry Damayanti menyatakan terhentinya sebagian kegiatan operasi pemerintah AS menjadi pertaruhan bagi negara adidaya itu.

"Sebagai negara besar, tentunya tak akan mungkin shutdown akan berlangsung lama. Saya melihat akan terjadi titik kompromi antara Partai Republik dan Partai Demokrat," jelasnya.

Dia memperkirakan, kubu Demokrat akan sedikit mengalah terkait dengan tekanan dari kubu Republik. Salah satu yang mungkin bisa dilakukan adalah menyeleksi penerima manfaat Obamacare.

"Mungkin, nanti tidak seluruh pendaftar bisa mendapatkan layanan asuransi murah, namun itu akan diseleksi," ujarnya.

Editor : Bambang Priyo Jatmiko


Anda sedang membaca artikel tentang

Pemerintah AS \"Shutdown\", Inilah Akar Masalahnya

Dengan url

http://efficacycupofcoffee.blogspot.com/2013/10/pemerintah-as-inilah-akar-masalahnya.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Pemerintah AS \"Shutdown\", Inilah Akar Masalahnya

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Pemerintah AS \"Shutdown\", Inilah Akar Masalahnya

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger