KENDAL, KOMPAS.com - Masyarakat Kendal berebut membeli telur ikan mimi di halaman Masjid Agung Kaliwungu, Senin (8/7/2013). Makanan ini menjadi spesial karena hanya dijumpai menjelang bulan Ramadhan, dan tidak dijual pada hari hari lainnya.
Mereka berebut membeli telur mimi sehari sebelum puasa. Tradisi ini dipercaya akan mendatangkan berkah. Seperti yang diakui salah satu penduduk Kaliwungu, Any Faiqoh (36).
Dia menyatakan, makan telur ikan mimi sehari sebelum puasa, adalah sebuah tradisi. "Ini tradisi lama yang sudah mengakar. Tradisi itu masih ada sejak kini," kata Any yang juga guru SMKN 4 Kendal.
Any menjelaskan, tradisi menjual telur mimi menjelang puasa, sudah ada sejak lama. Dia mengaku, telur mimi rasanya gurih dan enak. "Sejak kecil, saya makan ndog mimi, sehari sebelum puasa. Orangtua saya menganjurkannya," kata Any.
Salah satu penjual telur mimi, Suripah (65), warga Kaliwungu, mengaku sudah sekitar 30 tahun berjualan telur ikan mimi. "Selain mempertahankan tradisi, ya, untuk mencari uang," kata Suripah, sambil tertawa, disela-sela melayani pembeli ndog mimi.
Suripah mengaku, mencari telur mimi saat ini tergolong sulit. Sebab ikan mimi sudah sulit didapat oleh nelayan. Alhasil, dia harus berpesan dulu kepada beberapa nelayan. "Ikan mimi sekarang sulit didapat. Jadi harus pesan jauh-jauh hari kepada nelayan. Saya menjual ndog mimi, per kilogramnya sekitar Rp 15.000," kata Any.
Terkait dengan fenomena ini, Kepala bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata Kendal, Itos Budi Santoso, yang juga warga asli Kaliwungu, mengaku tradisi makan ndog mimi sudah ada ratusan tahun lalu.
Namun, Itos mengaku tidak tahu persis, siapa yang memulainya. "Sejak saya kecil, sudah ada tradisi makan ndog mimi. Terutama menjelang puasa. Tapi saya tidak tahu persis siapa yang memulainya," kata Itos, yang juga Ketua Dewan Kesenian Kendal itu.
Itos mengatakan, sehabis waktu Azhar, sehari sebelum lebaran banyak masyarakat yang menjual ndog mimi di halaman parkir Masjid Kaliwungu.
Ikan mimi, sejenis ikan pari dengan cangkang keras yang diolah dengan parutan kelapa muda dan diberi bumbu pedas. Biasanya, yang tidak bertelur atau ikan mimi kecil, diambil dagingnya untuk dicampur dengan parutan kelapa.
Editor : Glori K. Wadrianto
Ada 14 Komentar untuk artikel ini
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
Redaksi akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Selengkapnya
Anda sedang membaca artikel tentang
Sambut Puasa, Warga Kendal Berebut Telur Mimi
Dengan url
http://efficacycupofcoffee.blogspot.com/2013/07/sambut-puasa-warga-kendal-berebut-telur.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Sambut Puasa, Warga Kendal Berebut Telur Mimi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Sambut Puasa, Warga Kendal Berebut Telur Mimi
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar