JAKARTA, KOMPAS.com - ESR (13), remaja putri yang menjadi korban pemerkosaan sekelompok pemuda di Condet, Jakarta Timur, urung melanjutkan pendidikannya. Ia memutuskan untuk keluar dari sekolahnya lantaran malu setelah apa yang terjadi pada dirinya diketahui teman-teman sekolahnya.
"Dia sudah berhenti sekolah sejak kejadian itu. Dia malu sama teman-temannya," kata Anton Priyatna, paman korban, saat ditemui di Kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (6/4/2013).
Kemauan korban yang telah duduk di bangku kelas 2 SMP tersebut sejalan dengan anjuran sekolah. S (43), ibu korban, menuturkan, pihak sekolah menganjurkan agar ESR pindah sekolah. Usulan itu didasari pertimbangan agar korban tidak menjadi sasaran olok-olokan teman sekolahnya.
Peristiwa penyekapan dan dugaan pemerkosaan itu pertama kali diketahui oleh keluarga dari salah seorang teman sekolah ESR yang bernama Tris. ESR hanya dilengkapi pakaian seragam saat dibawa oleh Ilham, teman Facebook korban, ke Gang Waru, Condet. Karena itu, salah seorang terduga pelaku kemudian menelepon Tris untuk membawa pakaian ganti korban.
Sepulang dari Gang Waru, Tris kemudian menceritakan apa yang dilihatnya kepada keluarga ESR. Setelah menghilang sejak Jumat (1/3/2013), korban akhirnya bisa dibawa kembali ke rumah setelah dijemput salah seorang sepupunya di Gang Waru pada Selasa (5/3) malam. S mengungkapkan, anaknya terguncang dan tidak ingin mengingat semua hal yang bisa menimbulkan trauma.
Selain berhenti bersekolah, ESR juga meminta untuk pindah ke tempat tinggal pamannya. "Dia ingin lupakan semua hal yang bisa membuat dia mengingat kejadian itu. Makanya dia minta pindah ke rumah abang saya di Citayem (Depok)," kata S.
Ibunya melanjutkan, keluarga telah mendatangi sekolah di dekat tempat tinggal baru ESR. Namun, permintaan pindah sekolah ditolak lantaran ujian kenaikan kelas akan berlangsung kurang dari dua bulan. Kasus ini tengah ditangani Polres Metro Jakarta Timur. Diduga ada sekitar 10 pemuda yang terlibat dalam pemerkosaan terhadap ESR di Gang Waru.
Di antara mereka, terdapat lima nama yang masih diingat ESR, yakni Ilham, Ryan, Reki, Rino, dan Amay. Belum satu pun dari nama-nama tersebut yang ditahan penyidik hingga saat ini.
Anda sedang membaca artikel tentang
Malu, Korban Perkosaan Berhenti Sekolah
Dengan url
http://efficacycupofcoffee.blogspot.com/2013/04/malu-korban-perkosaan-berhenti-sekolah.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Malu, Korban Perkosaan Berhenti Sekolah
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Malu, Korban Perkosaan Berhenti Sekolah
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar